Ganjar Pranowo Gagas Nasionalkan SMK N Jateng,Segini Biayanya

by Tarmuji

Wonogiri-kabarwonogiri.com- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo meluncurkan program untuk mengatasi kemiskinan struktural. Program itu adalah SMK Gratis Langsung Kerja untuk Keluarga Miskin.

Capres Ganjar Pranowo menjelaskan, program itu digagas usai suksesnya program sekolah gratis SMK N Jateng yang dibuatnya saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.

SMK N Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Sekitar 80 persen di antaranya langsung terserap di dunia kerja dan perguruan tinggi. Karena itu dia ingin menasionalkan SMKN Jateng jika terpilih menjadi presiden.

“Setelah kita melihat praktik yang sudah berjalan untuk SMKN Jateng untuk keluarga miskin dan mereka langsung bisa kerja, maka kita berkeinginan ini untuk dijadikan program kita kembangkan secara nasional,” kata Ganjar Pranowo diLapangan Desa Pule Kecamatan Selogiri,Wonogiri,Jumat(29/12).

Disampaikan, minimal di setiap kabupaten dan kota bakal didirikan satu SMK Gratis. Sekolah tersebut mengutamakan anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Ganjar menuturkan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan akan menjembatani pihak sekolah dengan perusahaan untuk meneken kerja sama. Diharapkan program itu akan membuka kesempatan bagi anak dari keluarga miskin untuk sekolah dan mendapatkan hak kesetaraan pendidikan.

“Ini jadi prioritas pertama karena kebutuhan anak-anak kita hari ini kalau kita tanya juga pekerjaan,” kata dia.

Jika pendidikannya sejak awal didesain untuk bisa langsung bertemu industrinya di bridging pemerintah, imbuh Ganjar, maka hal tersebut menurut dia tak mustahil. Sebab, itu sudah dipraktekkan.

“Maka ini akan jadi program yang secara sistematis bisa menuntaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas SDM kita,” beber dia.

Terkait untuk anggaran program tersebut, Ganjar mengaku pihaknya telah menghitung rencana alokasinya. Menurut dia, anggarannya tidak terlalu mahal dan jauh lebih sistematis, sekaligus efektif untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Kita pernah menghitung anggarannya Rp 50 triliunan saja. Jadi tidak terlalu mahal, jadi itu jauh lebih bisa (mengentaskan kemiskinan) sistematis,” tandasnya.

Related Posts

Leave a Comment