Wonogiri.KabarWonogiri.com – Keberadaan rumah tak layak huni (RTLH) masih menjadi masalah tersendiri di Kabupaten Wonogiri yang harus segera dituntaskan.
Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan berdasarkan verifikasi dan validasi (verval) RTLH pada awal tahun 2025, ada sejumlah 12.771 unit.
Rinciannya sebanyak 10.626 unit rumah rusak berat, lalu 659 unit rumah rusak sedang, dan 1.486 unit rumah rusak ringan.
“Data inilah yang menjadi database penanganan RTLH untuk tahun 2025-2030,” kata Bupati.
Menurutnya penanganan RTLH di Wonogiri, diperlukan sinergi dari seluruh stakeholder, mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Desa, lembaga keuangan dan perbankan, dan lembaga-lembaga sosial.
Dengan begitu, pihaknya merasa optimis bahwa upaya menuntaskan RTLH di Wonogiri dapat terwujud.
“Dalam rencana penanganan RTLH tahun 2025, dialokasikan sebanyak 896 unit,” paparnya.
Dari jumlah itu rinciannya adalah Pemerintah Provinsi melalui bantuan Keuangan Pemerintah Desa mengalokasikan 781 unit, Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Dana APBD Kabupaten mengalokasikan 60 unit, CSR Bank Jateng sejumlah 48 unit dan PMI sejumlah 7 unit.
“Jumlah ini masih mungkin bertambah, karena belum termasuk rencana penanganan dari Pemerintah Pusat dan dana desa. Harapan kita bersama, program pemberian bantuan peningkatan kualitas RTLH bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat berhasil baik,” jelas Bupati.
Di bagian lain, pada Selasa (8/7/2025) sebanyak 60 KK dari 3 Kecamatan yakni Baturetno, Kismantoro dan Pracimantoro menerima bantuan perbaikan RTLH.
Masing-masing penerima manfaat mendapat alokasi Rp 20 juta dari APBD Kabupaten Wonogiri atau total sebesar Rp 1.2 miliyar.
Simbolis bantuan peningkatan kualitas RTLH diserahkan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno di di Balai Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno.