Beli Ganja Via Toko Online,Ini Pengakuan Mantan Ketua PPK Wonogiri:Saya Mengidap Penyakit Hiperteroid

by Tarmuji

Wonogiri-kabarwonogiri.com-Mantan Ketua PPK Kecamatan Wonogiri Kota berinisial H beberkan sejumlah fakta dibalik kasus kepemilikan narkoba jenis ganja.Tersangka juga menyatakan sudah beberapa tahun mengkonsumsi marijuana(ganja) untuk meringankan penyakit hiperteroid yang dideritanya belakangan ini.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan H ditangkap pada Jumat (9/2). H ditangkap di depan kantor jasa paket di Brumbung, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri.

“Yang bersangkutan ditangkap saat mengambil paket berisi ganja,” ujar Indra saat jumpa pers di Mapolres Wonogiri,Senin (12/2).

Dia menerangkan, Satresnarkoba mendapatkan informasi terkait pengiriman ganja dan kemudian melakukan penyelidikan. Saat keluar dari kantor pengiriman barang, H langsung dicokok.Lalu paket yang dibawa tersangka pun dilakukan penggeledahan.
Saat paket dibuka, terdapat sleeping bag yang di dalamnya berisi paket ganja dengan berat 107,99 gram. Selain itu kemudian ditemukan juga paket ganja seberat 5,83 gram.

“Untuk barangbukti uang tunai dan kaos sudah kami serahkan ke Bawaslu,” kata Kapolres.

Menurut dia, tersangka sudah tiga kali memesan ganja. Berdasarkan BAP, imbuh dia, pemesanan dilakukan tiga kali.

“Pertama April (2023), Agustus (2023) dan terakhir Februari ini,” terang Indra.

Dikatakan,transaksi dilakukan secara online. Paket ganja dikirim di dalam sleeping bag yang dibeli secara online. Saat dilakukan tes urin, H juga positif narkoba. Adapun temuan ganja H sejauh ini temuan ganja paling besar di Wonogiri.

“Dalih tersangka menggunakan ganja karena punya penyakit hipertiroid. Tersangka membaca di internet ganja bisa untuk menenangkan dan memudahkan tidur. Setelah menderita penyakit itu, tersangka mengaku sulit tidur,” papar Kapolres.

Sementara itu H sempat dikonfirmasi langsung oleh awak media.Ia mengaku menderita hipertiroid sejak 2019 lalu. Efeknya menurut dia, suaranya menjadi bindeng, sulit tidur dan emosinya kerap tak terkontrol.

“Sejak 2019 saya ikut pengobatan medis. Saya tanya ke dokter harus minum obat sampai kapan. Dokternya bilang seumur hidup harus minum obat,” kata dia.

Saat itu, H mengaku mulai cemas. Jika harus minum obat terus menerus dia mengkhawatirkan kondisi ginjalnya.

Di akhir 2022, H mengaku mencari literatur di internet termasuk jurnal-jurnal bagaimana menangani hipertiroid tanpa obat medis. Dari salah satu jurnal, H mendapatkan informasi bahwa ganja bisa meringankan dampak penyakitnya.H kemudian mencari dimana ada penjual ganja lewat Instagram. Dari situ, dia kemudian menemukannya.Selanjutnya oleh penjual diarahkan melakukan chating via telegram.Lalu,pemesanan dan pembayaran diarahkan melalu salah satu lapak ditoko online ternama.

“Yang jual kemasan paling sedikit ya segitu, 100 gram. Kalau boleh saya beli separuhnya. April saya konsumsi 3-4 bulan, Agustus beli lagi. Januari lihat kondisi (tubuh), ternyata kok saya cocok kalau pakai (ganja). Februari saya beli lagi. Harganya Rp 1 juta 100 gram,” paparnya.

Usai mengonsumsi marijuan itu H mengaku, efek penggunaan ganja dia lebih mudah tidur dan emosinya lebih stabil. Menurut dia, efek penyakitnya bisa lebih ringan.

“Paket ganja itu dikirim dengan cara dimasukkan sleeping bag yang saya pesan dari lapak toko online.Saya mengkonsumsi ganja satu hingga dua batang sehari.Itu satu paket bisa digunakan untuk empat bulan,” terangnya.

Saat ditanya wartawan dari mana asal muasal uang tunai ratusan juta dan kaos ratusan piecis itu? H takmau memberikan keterangan.

“Saya tidak berani mengatakan disini. Masih dalam penyelidikan, daripada nanti malah blunder. Ngapunten,” kata dia.

Atas kasus narkoba ini, H disangkakan Pasal 111 ayat ( 1 ), UU RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika. Ancamannya pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun.

Related Posts

Leave a Comment