Wonogiri-kabarwonogiri-Dugaan money politic terjadi di Kecamatan Sidoharjo Wonogiri. Ketua RT hingga Kadus dilaporkan ke Panwascam Sidoharjo terkait kasus tersebut.
Tim Kuasa Hukum Pelapor Topik Adi Nugroho mengatakan pihaknya mendampingi warga yang melaporkan dugaan money politic kepada Panwascam Sidoharjo.
“Tadi pagi, kita dapat informasi dari teman-teman di grass root di Kecamatan Sidoharjo, ada indikasi money politic yang akan disebar di Desa Sembukan,” kata dia kepada wartawan Senin (25/11/2024).
Ia mengatakan penelusuran dilakukan hingga ke orang yang diduga membawa uang itu. Namun uang telah diberikan kepada peluncur di tingkat RT.
“Peluncur (orang) di tingkat RT ini tidak berani membagikan,” ungkap Topik.
Dalam kasus ini, ada tiga orang yang dilaporkan ke Panwascam. Ketiganya adalah Ketua RT, Ketua RW dan Kadus.
Ia mengatakan pelapor pada Minggu (24/11/2024) lalu diberi uang dan diminta untuk membagikannya kepada warga di sekitar rumah dengan instruksi memenangkan salah satu paslon.
“Jumlah uangnya Rp 2 juta,” kata dia.
Topik menerangkan, pelapor sebelumnya diminta untuk melakukan pendataan warga oleh tiga orang terlapor. Namun, pelapor mengaku tak mengetahui untuk apa data warga itu.
“Hari Minggu itu, saat pelapor sedang bertani didatangi terlapor. Diminta datang ke rumah terlapor dan diberi uang Rp 2 juta itu untuk dibagikan,” ujar dia.
Saat mendampingi pelapor ke Panwascam, ada saksi yang dibawa. Uang tunai Rp 2 juta juga diserahkan kepada Panwascam. Uang cash Rp 2 juta itu berupa pecahan Rp 50.000.
“Kami berharap kasus bisa ditangani tuntas dan dibuka kepada publik. Sehingga masyarakat juga memahami bahwa money politic melanggar aturan dan menciderai pesta demokrasi,” kata Topik.
Ketua Panwascam Sidoharjo Noviyanti mengatakan pihaknya telah menerima laporan adanya dugaan money politic itu. Pihaknya bakal menindak sesuai dengan regulasi.
“Laporan atau aduan dari masyarakat kita terima. Selanjutnya kita lakukan kajian awal. Kita juga akan berkoordinasi dengan Bawaslu Wonogiri,” kata dia.
Ketua Tim Pemenangan Paslon terlapor, Sugeng Ahmady mengaku tidak pernah memberikan instruksi untuk melakukan money politic.
“Soal seperti itu saya tidak tau. Kita tidak berani (memberikan instruksi money politic). Wong kita menentang money politic,” kata dia.
Sugeng menuturkan, jika memang itu terjadi menurut dia tidak dilakukan oleh tim yang dipimpinnya. Tim pemenangannya dominan di koalisi.
“Di relawan kadang saya juga diundang tapi tidak ke arah itu (money politic),” kata Sugeng.