Wonogiri-kabarwonogiri.com-Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung menyabet medali perunggu dalam ajang Olimpiade Paris 2025. Orang tuanya bercerita atas capaian putrinya tersebut.
Atlet bulu tangkis asal Wonogiri itu populer dipanggil Jorji oleh pecinta bulutangkis Indonesia. Jorji resmi mendapatkan medali perunggu setelah atlet asal Spanyol Carolina Marin tidak dapat bermain karena cedera. Perolehan itu menjadi medali pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Di pertandingan semi final, ayah Jorji Gregorius Mariyanto melihat putrinya bertanding melalui tablet miliknya. Saat itu Jorji melawan pebulutangkis asal Korea An Se-young Porte de La Chapelle Arena Paris Minggu (4/8/2024).
Meski sempat unggul di set pertama, Jorji harus mengakui keunggulan lawannya usai dikalahkan di dua set berikutnya. Langkah Jorji menuju bapak final pun kandas.
Berbeda dengan Mariyanto, istrinya Fransisca Romana Dwi Astuti memilih untuk tidak menonton Jorji tanding. Bahkan Sisca berada di ruang lain di rumah mereka di Dusun Karangtalun RT 002 RW 003 Desa Pokohkidul Kecamatan Wonogiri Kota.
“Saya tidak lihat. Tidak berani nonton. Saya berdoa saja. Deg-degan kalau Ria jatuh,” kata Sisca kepada wartawan saat ditemui di rumahnya Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, kedua orang tua Jorji tidak pernah menonton langsung saat anaknya bertanding. Hal itu agar Jorji tetap fokus dalam pertandingan.
“Nggak nonton. Dulu ada kejuaraan di Jogja nggak ikut nonton langsung. Kita di hotel,” ungkap dia.
Tradisi itu, menurutnya sudah menjadi kebiasaan sejak dulu. Jorji dan orang tuanya sudah sepakat dan menyetujuinya.
Setelah mendapatkan medali perunggu olimpiade, Mariyanto dan Sisca sudah berkomunikasi dengan Jorji. Banyak hal yang sudah dibicarakan. Diantaranya Jorji belum bisa pulang ke Wonogiri setelah dari Prancis.
“Tanggal 9 Agustus nanti mau ke Cibubur, ke rumahnya. Tanggal 11 kan ulang tahun ke-25, kami yang kesana. Habis itu kan gendhuk ke Korea. Jadi tidak bisa pulang kesini,” terang Sisca.
Ia mengatakan, Jorji menitipkan pesan agar ayah dan ibunya menyiapkan syukuran untuk dibagikan kepada warga sekitar rumah. Sebanyak 150 ayam blondo telah dipesan.