Dapur MBG Dilaunching di Wonogiri Kota: Tidak Khawatir Pembayaran dari BGN

by Abdul Manar

Wonogiri-kabarwonogiri.com-Lokasi penerapan program makan bergizi gratis (MBG) di Wonogiri bertambah. Terbaru dapur mitra program MBG beroperasi di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota Senin (21/4/2025).

Mitra yang menyediakan MBG itu adalah Yayasan Pundi Amal Alamin. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu berada di Lingkungan Pencil Kelurahan Wuryorejo Kecamatan Wonogiri Kota.

Pendiri Yayasan Pundi Amal Alamin, Budi Prasetyo mengatakan setiap dapur diproyeksikan melayani sekitar 3.500 sasaran. Namun, dalam dua pekan ke depan pihaknya melakukan training di 1.300-an sasaran.

“Dua pekan ke depan 1.300-an. (Setelah) tanggal 4 (Mei 2025) kita mungkin sudah bisa running di 3.500 sasaran,” kata Budi, Senin.

Budi menjelaskan, saat ini sasaran MBG itu tersebar di 15 sekolah. Sekolah yang menjadi sasaran adalah TK, PAUD dan SD di wilayah setempat. Di SPPG itu ada 56 karyawan.

Akhir-akhir ini ramai mitra dapur MBG di Kalibata Jakarta Selatan yang tutup. Sebab ada konflik adanya mitra dapur dengan yayasan.

Disinggung terkait hal itu, Budi berpendapat jika hal itu diduga karena ada kesalahan administrasi mitra ataupun yayasan. Pihaknya tidak khawatir terkait dengan pembayaran oleh BGN.

“Jadi kita dideposit dulu sesuai dengan proposal yang kita ajukan ke BGN (Badan Gizi Nasional). BGN memberikan uang lewat virtual account. Uang bisa dicairkan. Kita dibayar dulu, beroperasi,” jelasnya.

Budi mengatakan dia adalah pendiri yayasan dan juga sekaligus pemilik dapur. Dengan begitu mitra dan yayasan klir urusannya.

“Saya pendiri yayasan tapi saya juga pemilik dapur. Sebagai salah satu contoh ya, bukan menganjurkan. Biar antara mitra dan yayasan klir. Artinya kalau membangun dapur ya punya yayasan. Biar tidak kisruh,” jelasnya.

Terkait bahan baku, Budi menuturkan bahan bakunya diambil dari wilayah Wonogiri. Misalnya, beras dari wilayah Kecamatan Girimarto.

Menurut dia, bahan baku lokal saat ini masih mencukupi. Namun saat nantinya dapur-dapur lainnya berdiri kebutuhan bahan baku akan meningkat dan dibutuhkan peningkatan produksi lokal untuk mencukupi kebutuhan. Kelompok tani dan sebagainya perlu didampingi untuk memenuhi kebutuhan Wonogiri.

“Sejauh ini masih lokal, Wonogiri semua. Sayur dari Kismantoro. Telur, daging lokal,” kata dia.

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan berdasarkan kebutuhan ada sekitar 165 ribu siswa yang diproyeksikan menjadi sasaran program MBG. Saat ini, baru SPPG Baturetno dan SPPG di Lingkungan Pencil Kelurahan Wuryorejo Kecamatan Wonogiri Kota yang beroperasi.

Dia menuturkan, SPPG di Kecamatan Baturetno melayani sekitar 3.050 siswa. Dengan begitu, masih cukup banyak sasaran yang belum terkaver.

Bupati menuturkan, pemerintah pusat memberikan instruksi untuk mendukung MBG. Dan itu dilaksanakan, dimana Pemkab Wonogiri juga bakal menyiapkan lahan untuk SPPG.

“Dari rapat di provinsi, kita akan menyiapkan tiga lahan untuk SPPG di Wonogiri. Luas minimal 800 meter,” kata Setyo.

Disinggung soal tiga lahan yang diproyeksikan menjadi titik SPPG, Setyo menuturkan titik itu belum dipastikan. Pihaknya siap mendukung MBG dengan penyiapan tiga lahan.

Menurut Setyo, idealnya ada sekira 55 dapur untuk memenuhi 165 ribu anak sekolah. Setiap dapur memenuhi sekira 3 ribu anak.

“Kalau kita lihat di tempat Mas Budi (SPPG Pencil), itu bisa sampai 6 ribu,” kata bupati.

Berdasarkan informasi, sudah ada sekira 20-an calon mitra BGN yang sudah mendaftarkan diri. Meski demikian, izin SPPG langsung dari BGN. Pemkab tidak mengetahui kapan izin itu turun dan kapan seluruh siswa terkaver program MBG.

“Saat ini yang beroperasi dua. Satu di Baturetno, satu di Pencil. Kalau kendalanya apa (SPPG lain belum beroperasi) kami juga tidak tahu, itu langsung dari BGN,” kata Setyo.

Related Posts

Leave a Comment