Gegara Pembayaran Nunggak,PT WMU Wuryantoro Didemo Mandor dan Vendor

by Tarmuji

Wonogiri-Puluhan orang yang mengaku dari komunitas pekerje, mandor,suppleir dan vendor(KOMODO) menggelar aksi demo damai didepan pintu masuk PT Widodo Makmur Unggas (WMU) Wuryantoro di Kecamatan Wuryantoro.Aksi mereka itu taklain adalah menuntut pelunasan tunggakan hutang dari perusahaan peternakan unggas itu.

Sekretaris Komodo Mardeki mengatakan masalah ini bermula saat vendor dan suplier bekerjasama dengan PT WMU untuk membangun kandang ayam sejak 2021.

“Akhirnya kerjasama ini berjalan. Namun seiring berjalannya waktu, hak kami untuk mendapatkan pembayaran belum selesai,” kata Mardeki,Selasa(7/5).

Informasi yang dihimpun,sekitar 20 orang yang berunjuk rasa di jalan masuk menuju PT WMU Wuryantoro. Massa membawa sejumlah pamflet. Diantaranya bertuliskan “Bayar keringat kami”, “Kami korban janji” dan sebagainya.

Dalam aksi itu,Komodo menuntut pertanggungjawaban PT WMU untuk segera menyelesaikan kewajibannya kepada para pekerja, mandor, supplier dan vendor yang tergabung dalam wadah tersebut dalam waktu maksimal satu bulan sejak aksi ini digelar.

“Kalau ndak tak terealisasi,kami akan membawa masalah ini dengan jalan melakukan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada PT WMU ke Pengadilan Niaga,” jelasnya.

Selain itu kata Mardeki,Komodo juga meminta perlindungan hukum kepada pemangku kebijakan atas masalah yang dihadapi. Komodo memohon untuk meninjau kembali perizinan PT WMU dan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) atas dampak yang ditimbulkan akan kerugian terhadap UMKM lokal dan masyarakat pekerja di sekitar Wonogiri.

Aksi demo damai itu setidaknya digelar sekitar satu jam.Usai menyampaikan uneg-uneg mereka massa kemudian membubarkan diri.Begitu pula ratusan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan aksi demo itu.

Dikatakan,tunggakan yang belum dilunasi oleh PT WMU antara Rp 2,5 miliar hingga Rp 3 miliar. Itu dari beberapa vendor dan suplier diantaranya baja, sipil, pengecoran dan rekanan toko bangunan. .

Mardeki mengakui sudah beberapa kali pihaknya melakukan mediasi dengan komisaris perusahaan. Sudah ada janji pelunasan dari perusahaan namun sisa pembayaran masih besar.

“Sekitar dua bulan lalu kami pernah ketemuan dengan owner WMU.Ia berjanji akan melunasi tunggakan hutangnya,tapi soal kapan waktunya belum tahu padahal kami ini butuh kepastian,” bebernya.

Usai pertemuan dengan onwer WMU beberapa bulan lalu tutur Mardeki hingga saat ini belum juga terealisasi.

“Contohnya rekan saya,ada yang punya tagihan sekira Rp 900 juta. Oleh perusahaan, ada yang dibayar per 2 atau 3 bulan Rp 5 juta. Karena resah, pihaknya ingin kepastian.Langkahnya sudah kita sebut saat orasi, deadline pelunasan satu bulan setelah aksi. Namun kalau tidak ada tanggapan kita akan melangkah ke PKPU,” tuturnya.

Sementara itu,Legal Officer PT WMU Sugiyanto mengatakan sebelumnya juga pernah ada aksi namun akhirnya ada mediasi. Pihaknya memfasilitasi mandor dan vendor untuk duduk bersama dengan pemilik perusahaan.

“Iya,pernah ketemu dengan owner kami,tapi hasil pertemuan di Jakarta itu kami tidak tahu,” ujarnya.

Sugiyanto menuturkan, PT WMU saat ini sedang berada di masa sulit. Pihaknya menyusun kekuatan perusahaan, WMP Group juga melakukan permohonan restrukturasi dengan perbankan. PT WMU dan WMP Group juga sedang melakukan penjajakan dengan calon investor.

Atas hal itu kata Sugiyanto,perusahaan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan terhadap rekan-rekan mandor dan vendor. Namun yang pasti pihaknya memiliki komitmen kuat untuk merampungkan kewajiban mereka.

Sugiyanto menyatakan soal tunggakan hutang yang disebut pendemo sekitar Rp 2,5 hingga Rp 3 miliar pihaknya nanti akan melakukan verifikasi terlebih dulu.Sugiyanto juga mengatakan sekitar dua bulan belakangan gedung PT WMU di Wuryantoro itu dibangun sekira tahun 2019 sementara berhenti beroperasi.Gedung kantor dan kandang ayam itu disebut dibangun diatas lahan sekitar 11 hektar dan jauh dari pemukiman warga.Adapun kandang ayam yang dibangun sebanyak 10 kandang dengan kapasitas masing-masing kandang 100 ribu ekor.

“Disaat musim pandemi covid -19 usaha peternakan unggas ini ikut terdampam.Kemugkinan dalam waktu dekat iki kandang akan diisi lagi,” pungkasnya.

Related Posts

Leave a Comment