Wonogiri-kabarwonogiri.com-Seorang guru PNS di Wonogiri mengakhiri hidupnya dengan membakar diri. Diduga korban mengakhiri hidupnya secara tragis itu karena penyakit yang dialami tak kunjung sembuh.
“Betul, ada warga kami yang melakukan itu (bakar diri). Kejadiannya sekira pukul 11.00 WIB tadi,” kata Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan, warga yang melakukan bakar diri itu adalah MSY (44). Korban seorang PNS asal Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi.
Endrijo menuturkan peristiwa itu bermula saat salah satu warga sedang berada di saluran air sekira 50 meter dari rumah korban. Saat itu saksi mendengar suara letupan dan ada asap yang muncul dari halaman rumah korban.
“Saksi meminta tolong kepada warga di sekitar. Kemudan warga mengecek di halaman rumah korban. Saat dicek korban itu sudah terbakar, warga berusaha memadamkan api,” ungkapnya.
Setelah api padam, kata dia, korban diketahui masih hidup. Kemudian warga langsung membawa ke rumah sakit. Namun korban meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan.
“Diduga karena depresi atas sakit menahun yang tak kunjung sembuh. Keluarga juga sudah menerima kejadian itu dan tidak meminta autopsi,” kata Endrijo.
Kepala Desa (Kades) Kulurejo Aris Hartanto mengatakan warga sekitar sempat mengira kejadian bakar diri itu merupakan kebakaran. Sebab warga melihat kepulan asap yang bersumber dari halaman rumah korban.
Ia menuturkan, korban adalah seorang guru yang mengajar di SMP N 1 Tirtomoyo. Korban juga diketahui menderita sakit komplikasi sekitar tiga tahun. Sakit yang diderita penyakit gula, asam lambung, stroke dan sempat menjalani operasi.
Selain itu, korban juga sempat berupaya melakukan upaya bunuh diri setahun belakangan. Diduga karena depresi atas penyakitnya.
“Infonya pernah, saya tanya pakleknya iya (sempat melakukan upaya bunuh diri namun gagal). Tapi saya belum tanya detail,” katanya.
Aris mengatakan karena kondisi stroke yang diderita, biasanya korban diantarkan keluarganya ke sekolah. Saat kejadian, korban berada di rumah bersama salah satu anaknya.
“Indikasinya, korban menyiramkan bensin ke kasur (lalu membakar kasur). Indikasinya begitu,” kata Aris.
Menurut Aris korban mengalami luka bakar nyaris di sekujur tubuh, hanya muka korban yang tidak terbakar.