Jalan Salib Gunung Gandul: Penghayatan Pengorbanan Yasus

by Abdul Manar

Wonogiri-kabupatenwonogiri.com-Ratusan umat Katolik mengikuti Jalan Salib di kawasan Gunung Gandul Kelurahan Giriwono Kecamatan Wonogiri Kota. Jalan Salib dilakukan agar umat turut merasakan penderitaan Tuhan Yesus pada zaman dahulu.

Jalan Salib digelar oleh Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri pada Jumat (18/4/2025). Visualisasi jalan salib merupakan sebuah perenungan atas pengorbanan Yesus.

Peragaan dimulai di kaki Gunung Gandul dengan adegan penangkapan Yesus di Getsemani, pemanggulan salib menuju Bukit Golgota, hingga penyaliban Yesus di Bukit Golgota yang dilakukan di area Gunung Gandul.

Salah satu peserta Jalan Salib, Lina, merasa prosesi visualisasi jalan salib sangat menyentuh hatinya. Bahkan dia tak kuasa menitikkan air mata selama prosesi itu.

“Berangkat sama kakak saya kan. Tadi nangis kita. Menyentuh banget,” katanya.

Lina mengapresiasi panitia Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri yang menggelar visualisasi jalan salib. Sebab, visualisasi dapat berjalan lancar.

Romo Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, Romo Alexander Joko Purwanto Pr. mengatakan visualisasi jalan salib adalah prosesi mengenang wafatnya Kristus. Kegiatan itu mengajak umat dalam menghayati penderitaan dan wafat Yesus.

“Itu bisa mengena ke pengalaman hidup masing-masing. Karena kita punya salib sendiri-sendiri. Kita memanggul salib kita, perjuangan, derita, susah, pengorbanan dan lainnya bisa kita ikutsertakan dalam penderitaan Kristus yang menebus kita,” ungkapnya.

Joko menuturkan Gunung Gandul dipilih sebagai lokasi karena tempatnya cocok sebagai lokasi visualisasi jalan salib. Umat bisa menghayati dan tak harus jauh-jauh ke Bukit Golgota.

Adapun tema tema yang diusung adalah “Siapakah yang Kamu Cari?”. Joko menjelaskan tema itu dipilih oleh para pemuda karena juga berhubungan dalam kehidupan sehati-hari.

Di kehidupan manusia, dipertanyakan apa yang dicari oleh manusia. Kebahagiaan macam apa yang dicari. Apakah kebahagiaan materiil, kebahagiaan duniawi atau lainnya yang menjadi pertanyaan manusia.

“Maka Yesus menawarkan kebenaran. Kebenarannya berupa tindakan berani berkorban bagi orang lain, berguna bagi orang lain dan bermanfaat bagi orang lain. Itulah yang kita cari sebetulnya,” kata Joko.

Related Posts

Leave a Comment