Wonogiri-kabarwonogiri.com-Jambore Remaja Giriwoyo untuk kali kedua kembali digelar mulai 25-26 Juni .Peserta jambore kali ini sangat interaktif dan berani angkat suara terkait materi yang disampaikan sejumlah nara sumber dari dinas terkait dan motivator.
Camat Giriwoyo Fuad Wahyu Pratama mengatakan,berkaca pada hasil Jambore Remaja 2023 lalu banyak sekali perubahan pada remaja Giriwoyo saat ini.Dimana,dalam Jambore kedua ini nampak antusias peserta.Mereka juga interaktif akan materi yang disampaikan oleh pemateri seperti dari Dinas Kesehatan Wonogiri,Dinas PPKB dan P3A Wonogiri serta motivator.
“Untuk materi yang disampaikan nara sumber adalah seputar perlindungan anak dan perempuan,bahaya narkoba,reproduksi remaja,stunting dan juga pernikahan dini,” kata Camat Giriwoyo Fuad Wahyu Pratama,Selasa(25/6).
Menurut Fuad,Jambore Remaja bakal digelar selama dua hari.Hari pertama dilaksanakan di area Waduk Pidekso yang diikuti sekitar 400 peserta berasal dari karangtaruna se Kecamatan Giriwoyo.Mayoritas mereka adalah pelajar SMP dan SMA yang kini tengah libur sekolah.Sementara itu dihari kedua,akan diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Giriwoyo.Jumlah peserta diprediksi sekitar 6000 peserta baik remaja dan juga orang tuanya.
“Untuk Jambore kedua ini remaja lebih interaktif dan mereka berani bertanya,kalau dibanding jambore pertama mereka cenderung pasif,” ujar Camat Giriwoyo.
Fuad mengatakan,para peserta Jambore itu adalah remaja yang aktif mengikuti Posyandu remaja didesanya.Harapan besarnya adalah mampu dalam menurunkan stunting dimasa depan.
“Ada intervensi oleh bidan.Contoh saat ada remaja putri lingkar lengannya kurang,anemia bisa ditangani.Jadi,saat dewasa atau siap menikah dengan kondisi yang sudah bagus,” paparnya.
Saat ditanya apakah jambore yang digelar selama ini sudah ada dampak nyata terhadap para remaja Giriwoyo? Camat Fuad Wahyu Pratama menuturkan,bahwa ada dampak yang terjadi meski belum signifikan.Dimana,kasus pelecehan seksual terhadap anak ditahun sebelumnya di Giriwoyo yang sempat meledak kini hampir takada kabarnya.
“Harapan kami kasus-kasus seperti itu tidak muncul lagi.Kami berharap dengan jambore yang kami selenggarakan ke depan lebih baik lagi dampaknya,” kata dia.
Ditambahkan,dengan adanya Jambore Remaja di Giriwoyo ini dapat memunculkan kesadaran para remaja yang dapat meminimalisir terjadinya potensi atau kekerasan atau pelecehan seksual anak.
“Jadi,saat anak mengalami kekerasan seksual dapat berbicara kepada orang yang dipercayai lalu orang itu melaporkan ke pihak berwajib.Karena sesuai anjuran Pak Bupati kasus semacam(kekerasan pada anak-Red) itu tidak bisa ditolerir,” pungkasnya.