Wonogiri-kabarwonogiri.com-Pemkab Wonogiri mencari sumber air yang bisa diintervensi. Langkah itu dilakukan mengingat Wonogiri masuk dalam wilayah dengan status peringatan dini kekeringan meteorologis kategori siaga.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan Pemkab Wonogiri telah melakukan langkah percepatan dalam mengantisipasi dampak-dampak kekeringan. Ia telah memanggil OPD teknis dan PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri.
“Kita minta paparan keterlayanan air bersih di Wonogiri,” kata dia kepada wartawan Rabu (26/6/2024).
Dari paparan itu, kata dia, wilayah yang belum terlayani air bersih dan berpotensi terdampak kekeringan tersebar di 8 kecamatan. Diantaranya Pracimantoro, Nguntoronadi dan lain-lain.
“Kita minta ada percepatan. Kalau bicara aspek teknis dari dinas, ada kendala kultur dan lainnya. Maka tokoh masyarakat kita undang,” ungkap dia.
Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan tokoh masyarakat diundang untuk melaporkan apakah ada potensi sumber air baku untuk diintervensi. Pemkab akan mengintervensi untuk menopang kebutuhan masyarakat dan mengantisipasi kekeringan.
“Langkah-langkah sudah kita lakukan. Itu respon percepatan atas prediksi dari BMKG sebagai panduan kami dalam melakukan langkah antisipasi. Jangan sampai terjadi kondisi yang tidak kita harapkan,” tegas Jekek.
Diketahui, Wonogiri masuk dalam wilayah dengan status peringatan dini kekeringan meteorologis.
Berdasarkan informasi peringatan dini kekeringan meteorologis dasarian III Juni 2024 (21-30 Juni 2024) yang dirilis BMKG, Wonogiri masuk dalam daftar wilayah dengan status siaga peringatan dini kekeringan meteorologis.