WONOGIRI, Kabarwonogiri.com – Wonogiri memiliki motif batik tersendiri yang khas dan berbeda dibandingkan batik dari daerah lain seperti Solo, Jogja, maupun Pekalongan. Salah satu kekhasan motif batik Wonogiri adalah coraknya retak-retak dan pembuatannya yang dicelup dua kali. Corak retak atau remukan itu sebenarnya lahir dari ketidaksengajaan yang kemudian menjadi ciri khas Batik Wonogiren yang terlihat alami, unik, dan tetap cantik.
Salah satu sentra pengrajin batik di Wonogiri ialah Sentra Batik Soco, Slogohimo. Komunitas perajin batik tulis ini dirintis sejak 2021. Awalnya sentra batik ini dari pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai oleh ibu-ibu muda desa tersebut. Mereka juga memperoleh pendampingan dari Eko, alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang berkecimpung di dunia kriya.
Kegiatan ini kemudian didorong oleh Pemerintah Desa Soco dan sentra batik ini berkembang menjadi salah satu komunitas produsen batik yang terkenal dari Wonogiri.
Pemasaran Batik Wonogiren khas Desa Soco ini sudah merambah ke pasar internasional, salah satunya yaitu Australia. Sejauh ini proses pemasaran mengandalkan online shop dan omset per tahun rata-rata bisa mencapai 4-7 juta.
Rinjani Dyasworo selaku salah satu pegiat kerajinan kriya batik berharap usaha Batik Wonogiren bisa semakin berkembang di seluruh kecamatan di Wonogiri sehingga tren Batik Wonogiri bisa dikenal luas di seluruh dunia.
“Semoga usaha Batik Wonogiren ini semakin berkembang dan tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Wonogiri. Selain itu, semoga anak-anak muda khususnya Wonogiri juga mau dan tertarik untuk menekuni kerajinan kriya batik di Wonogiri,” pungkas Woro, panggilan akrabnya, saat dihubungi Kabar Wonogiri, Selasa (12/12/2023).