Wonogiri-kabarwonogiri.com-Jatah kursi calon wakil bupati dimungkinkan diberikan kepada partai politik diluar PDI Perjuangan Wonogiri.Disebut sudah ada komunikasi yang dilakukan pihaknya dengan parpol lainnya.
“Untuk menjalin komunikasi dengan parpol lain kami sudah mendelegasikan Pak Sriyono Catur Winarko dan Gimanto(Anggota Fraksi PDIPerjuangan).Tapi itu baru sebatas menjalin komunikasi politik. Levelnya baru di komunikasi politik, otorisasi rekomendasi nanti bukan kewenangan cabang, itu kewenangan DPP,” ujar Ketua DPC PDIPerjuangan Wonogiri Joko Sutopo,Rabu (26/6).
Dikatakan,peluang posisi wabup dimungkinkan bakal diisi dari parpol lain.Joko Sutopo menuturkan hal itu sangat terbuka. Dalam komunikasi politik yang dijalin dengan parpol lain, pihaknya menampilkan skema atau konsep.
“Komunikasi politik itu kompromi, berbagi. Win-win solution. Di dalamnya ada kesepakatan untuk mufakat untuk kebersamaan, jadi semuanya terbuka,” bebernya.
Dia menambahkan, pihaknya tentu mempersiapkan calon wabup dimana DPC PDI Perjuangan Wonogiri punya kewenangan dPC penjaringan dan penyaringa. Dan, tak ada yang mendaftarkan diri posisi wabup.
“Maka formasinya bisa sangat dikomunikasikan. Sangat cair. Skemanya seperti apa itulah yang kita komunikasikan di dalam komunikasi politik,” katanya.
Menurut dia, intensitas komunikasi politik yang dilakukan pihaknya dengan semua parpol sama. Perakuan dan tema yang diberikan sama dan ada ukuran materi diskusi dari perolehan kursi masing-masing parpol.
“Pada prinsipnya, komunikasi politik kami jalin untuk menjalin kemitraan dengan teman-teman parpol lain dalam menyongsong Pilkada,” kata dia.
Apakah ada syarat kepada parpol lain jika posisi calon wabup diberikan pada parpol lain? Jekek menuturkan, dalam komunikasi politik ada proses dalam mencapai kesepakatan.
Jika bicara kesepakatan, imbuh dia, ada syarat dan ketentuan. Itu nanti akan mengerucut.
“Semusal kami (koalisi,red) dengan partai A di daerah deal mungkin di pusat tidak deal akan ada evaluasi. Kami memaknai komunikasi politik adalah mengkomunikasikan aspek-aspek politik,” papar dia.
“Bicara aspek politik berarti bicara fungsi kepentingan. Bicara kepentingan berbagi potensi. Itu esensi komunikasi politik,” pungkasnya.