Wonogiri-kabarwonogiri.com- ID (49) warga Desa Gebang Kecamatan Nguntoronadi diamankan polisi. Pasalnya, dia diduga telah melakukan penipuan dengan iming-iming bisa mengikuti program haji plus kepada korban.
Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo mengatakan korban adalah R (61) warga Desa Temboro Kecamatan Karangtengah. Kerugian korban mencapai Rp 396 juta.
“Awalnya tersangka mempromosikan tentang haji plus pada 2019 lalu,” ujar Jarot saat jumpa pers di Mapolres Wonogiri Kamis(5/9).
Saat itu, korban menghubungi tersangka untuk mendaftarkan haji plus untuk dua orang senilai Rp 270 juta. Korban membayar DP senilai Rp 150 juta secara tunai. Pelaku mencatut nama salah satu biro haji di Wonogiri.
“Dari pembayaran yang sudah dilakukan tersebut (pemberangkatan) tertunda akibat Pandemi Covid-19 selama dua tahun (2 periode haji). Jadi uang Rp 150 juta masih mengendap atau masih tersangka bawa,” kata Jarot.
Kemudian pada 2022 tersangka melanjutkan penawaran kepada korban untuk pemberangkatan di tahun 2022 namun tersealisasi pada tahun 2023. Dimana korban membayar lagi Rp 246 juta lewat transfer pada Maret 2023.
Transfer itu masuk ke biro haji lain, namun hal itu tak diketahui oleh korban. Meski demikian, tersangka meyakinkan korban bakal tetap berangkat haji dengan jasa transportasi haji yang berbeda.
Dengan begitu, korban telah mengeluarkan uang pembayaran senilai Rp 396 juta. Rinciannya Rp 150 juta yang diambil tersangka di rumah korban namun tak disetorkan ke biro haji dan Rp 246 juta yang telah ditransfer korban ke biro haji lain. Korban dijanjikan berangkat haji pada Juli 2023 lalu.
“Modus operandi pelaku ini menggunakan nota kwitansi (biro haji) untuk meyakinkan korban,” kata Jarot.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan barang bukti berupa kwitansi pembayaran haji plus tertanggal 12 Juni 2019, bukti setor tunai bank tertanggal 15 Maret 2023. Adapun tersangka menggunakan uang yang tak disetorkan untuk kebutuhan sehari-hari saat pandemi.
