Wonogiri-kabarwonogiri.com-Pesanan rancak gamelan di sentra produksi Lingkungan Jatibedug Kelurahan Punduhsari Kecamatan Manyaran masih sepi peminat sejak pagebluk korona lalu. Kebijakan efisiensi yang dilakukan pemerintah juga berdampak pada pesanan rancak gamelan.
Hal itu diungkapkan salah satu perajin rancak gamelan yang ada di wilayah setempat, Eko Wiyono. Menurutnya pesanan rancak gamelan masih sepi sejak pagebluk korona.
“Belakangan ini juga, empat bulanan ini. Anggaran kan ada efisiensi. Kebanyakan (pesanan) dari dinas mas. Kalau perorangan sulit mengkaver,” kata dia kepada wartawan Kamis (24/4/2025).
Ia menuturkan, sebelum pandemi Covid-19 pesanan cukup banyak. Saat itu pesanan bisa mencapai 10-15 set rancak gamelan dalam satu bulan.
“Sejak April 2020 itu (sepi pesanan). Sebelumnya triwulan pertama tiap tahun sudah banyak kerjaan, eksekusi April. Sekarang tidak ada kabar (pesanan). Sekarang 1-2 set saja ngoyo Januari sampai saat ini,” ungkap pria yang akrab disapa Komir.
“Itupun pethil-pethilan disatukan. Yang cari satu set kan kebanyakan instansi,” imbuhnya.
Harga satu set rancak gamelan laras slendro dan pelog dihargai Rp 17,5 juta hingga 22,5 juta. Itu untuk rancak gamelan berbahan dasar kayu mahoni, jika pemesan menginginkan bahan kayu jati bisa lebih mahal.
Komir saat ini memasang mode bertahan. Aktivitas karyawsnnya tetap berlanjut meski pesanan masih lesu.