Wonogiri-kabarwonogiri.com-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Wonogiri Teguh Suryono menyebut anggaran pemerintah di Wonogiri terlalu banyak dihabiskan untuk infrastruktur. Bahkan ia menyebut Wonogiri seperti raksasa yang mempunyai kekuatan tapi sedang tertidur.
“Backgorund kita di anggota dewan sejak 2009 (tiga periode). Saya merasa tidak sehat di Wonogiri sejak 2014 hingga sekarang. Ada sesuatu yang tidak berjalan di Wonogiri,” kata Teguh kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, demokrasi di Wonogiri kurang berjalan baik. Salah satunya ia rasakan saat membahas APBD ketika menjadi anggota DPRD Wonogiri. Seharusnya APBD bisa dishare untuk menampung usulan masyarakat. Namun salama ini hal itu tidak berjalan.
“Itu salah satu yang membuat saya pengen maju di eksekutuf. Tidak imbang antara pembangunan manusia dengan infrastruktur,” ungkap politisi Golkar tersebut.
Selama ini, kata Teguh, yang berjalan di Wonogiri hanya infrastruktur. Sementara itu sektor pertanian, peternakan, pembangunan manusia, tempat ibadah terabaikan. Sebab semua program yang bermuara di DPRD itu tidak berjalan dengan baik.
“Kita membuka angka (APBD) boleh, tapi menanyakan tidak boleh. Sebagai Komisi 3 seharusnya bisa mengecek infrastruktur, melakukan sidak, kontrol, tapi tidak boleh. Nah itu yang mendasari,” ujar Teguh.
Jika ia dan pasangan bupatinya Tarso terpilih menjadi Buoati dan Wakil Bupati Wonogiri, Teguh akan mengembalikan demokrasi di Wonogiri lebih humanis. Termasuk kegiatan pembahasan APBD di DPRD.
“Program kembali ke rakyat. Bottom up, dari bawah ke atas. Program langsung ke masyarakat. Program umrah ke takmir masjid, insentif tempat ibadah. Banyak sektor kecil tidak tersentuh, semua dihabiskan untuk infrastruktur. Sehingga tidak balance,” ujarnya.
Teguh berpandangan, jika semua program diplotkan sampai ke tingkat RT, maka akan ada pergerakan masif. Sehingga pemerataannya terlihat. Karena setiap RT memiliki kegiatan.
“Sesimpel itu programnya. Wonogiri saat ini raksasa punya kemampuan tapi tertidur. Kalah dengan Ponorogo, Wonosari (Gunung Kidul). Padahal APBD sama, kita jauh tertinggal,” kata Teguh.