Wisata Spiritual Pantai Sembukan Wonogiri: Ada Sosok Naga Kencana Emas di Pohon Ketapang

by Abdul Manar

Wonogiri-kabarwonogiri.com-Pantai Sembukan merupakan salah satu tempat wisata ritual di Kabupaten Wonogiri. Beberapa mitos atau kepercayaan yang berkaitan dengan supranatural masih kental di pantai tersebut.

Di pantai yang berlokasi di Dusun Kranding Desa Paranggupito Kecamatan Paranggupito itu itu ada sebuah pohon tua yang dikramatkan. Pohon itu berada di timur pendapa Pantai Sembukan.

Pohon Ketapang itu bercabang tiga dan dipagari tembok dan kayu. Ketiga batangnya diselimuti kain putih.

Sesepuh Desa Paranggupito Dwi Hartono mengatakan pohon yang dikramatkan itu sudah berusia ratusan tahun. Sehingga masyarakat sekitar mengkramatkan pohon tersebut.

“Namanya Pohon Ketapang. Ini pohon paling tua di sini, bisa dikatakan pohon paling pertama di kawasan ini,” kata dia Dwi baru-baru ini.

Ia mengatakan ada sejumlah kepercayaan yang diyakini masyarakat terkait keberadaan pohon tersebut. Jika tidur di kawasan Sembukan, posisinya tidak boleh diarahkan ke pohon tersebut.

Terlebih, kata dia, saat buang hajat. Sebab hal itu bisa membuat celaka. Konon dulu ada orang yang melalukan hal itu dan berujung kejadian yang diluar nalar.

“Saat ini masih diyakini juga tentang legenda itu. Karena hingga sekarang pohon itu masih dilestarikan. Jika untuk ritual disitu ada perdupaan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Dwi menuturkan, beradasarkan cerita juru kunci pertama Pantai Sembukan, Mbah Marto Suparno, di pohon itu dihuni penguasa pinggiran pantai selatan. Sehingga pohon Ketapang itu ada penunggunya.

“Bagi yang pernah ritual khusus dan bisa melihat. Di pohon itu ada wujud Naga Kencana atau Naga Emas. Kemudian ada sosok orang hitam tinggi besar,” terang Dwi.

Lebih jauh ia menjelaskan jika masih ada mitos lain yang ada di Pantai Sembukan. Pengunjung pantai tidak diperkenankan memakai pakain hijau saat ke Sembukan. Karena bisa berakibat celaka.

“Untuk hadir di pantai ini harus mengutamakan kebaikan. Yang buruk harus kita cegah. Jika masih dilakukan justru ritual yang dilakukan di sini bisa membuat celaka. Hati kita harus bersih dan niat tertuju kepada Allah. Di sini tempat khusus yang ada keistimewaannya,” kata Dwi.

Related Posts

Leave a Comment