Wonogiri Masuk Zona Merah Bencana

by Abdul Manar

Wonogiri-kabarwonogiri.com-Kabupaten Wonogiri memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi. Bahkan Wonogiri masuk dalam wilayah zona merah benvana.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan secara geografis Wonogiri memiliki banyak daerah pegunungan dan lembah. Kontur itu membuat Wonogiri memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi.

“Karena itu BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melokalisir bahwa kita masuk wilayah zina merah,” kata pria yang akrab disapa Jekek, Minggu (17/11/2024).

Ia menjelaskan banyaknya wilayah pegunungan dan perbukitan di Wonogiri, potensi bencana tanah longsor cukup tinggi. Selain itu banyaknya wilayah lembah juga membuat rawan bencana banjir.

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, sejak awal 2024 hingga awal November 2024, tercatat ada 200 kejadian bencana alam. Rinciannya 53 kejadian longsor, 7 kejadian banjir, 117 kejadian angin kencang dan 23 kejadian kebakaran. Kerugian akibat 200 kejadian itu ditaksir mencapai Rp 3,5 miliar.

Atas fenomena itu, Wonogiri mencoba untuk bersiap menghadapi musim penghujan. Salah satunya menggelar apel kesiapsiagaan yang digelar bersama TNI/Polri hingga relawan.

“Saat musim penghujan, dengan geografis kita yang seperti ini, potensi bencana akan lebih tinggi,” ungkapnya.

Jekek menuturkan persiapan sudah dilakukan Pemkab Wonogiri untuk meminimalkan damoak bencana. Relawan-relawan telah siap. Selain itu Desa Tangguh Bencana (Destana) telah terbentuk di masyoritas desa dan kelurahan.

Menurutnya, akan banyak masyarakat yang akan bergabung ke kelompok relawan. Sehingga yang bersangkutan punya pemahaman dasar yang bisa ditularkan kepada masyarakat di lingkungan.

“Multiplier effect-nya cukup luar biasa. Dengan goal-nya membangun kesadaran kolektif tentang memitigasi bencana di Wonogiri,” kata Jekek.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Wonogiri Trias Budiono mengatakan persiapan menghadapi musim penghujan telah dilakukan. Diantaranya dengan rapat koordinasi bersama perwakilan relawan, instansi terkait, TNI/Polri dan dunia usaha.

“Harapannya nanti, dalam penanggulangan bencana kita bisa bekerjasama. Ada sinergisitas,” kata dia.

Menurut Trias, ada sejumlah bencana yang rawan terjadi di wilayah Wonogiri saat penghujan. Diantaranya adalah angin kencang, tanah longsor dan banjir.

Sementara itu, dalam apel peringatan bulan pengurangan resiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan turut dilakukan simulasi terjadinya bencana gempa bumi. Simulasi itu dilakukan bersama pihak-pihak terkait

Related Posts

Leave a Comment