Begini Nasib Sederet Kasus Yang Menjerat Eks Ketua PPK Wonogiri

by Tarmuji

Wonogiri-kabarwonogiri.com-Eks Ketua PPK Wonogiri Kota Hafidz Budi Raharjo meninggal dunia pada Selasa(19/3) dinihari.Lalu,bagaimana dengan kasus kepemilikan ganja dan kasus dugaan pelanggaran pemilu yang menjerat Hafidz?Begini liputannya.

Diketahui, Hafidz Budi Raharjo merupakan tersangka kasus narkoba dan dugaan pelanggaran pemilu itu meninggal karena sakit hipeteroid yang dideritanya.

“Kaitannya kasus narkoba Hafidz, besok pagi kami gelarkan dengan fungsi terkait,” kata Kasat Narkoba AKP Subroto, Selasa(19/3).

Subroto mengatakan, gelar perkara dengan pihak terkait itu bertujuan untuk membahas surat perintah penghentian penyidikan atau SP3.

“Kemungkinan kasusnya dihentikan. Karena pelaku meninggal dunia. Tapi finalnya besok. Kalau kasus lain (yang menimpa Hafidz) tidak tahu,” kata Subroto.

Sementara itu, terkait kasus dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Hafidz, Bawaslu Wonogiri memberi tanggapan.

“Itu (kasus dugaan pelanggaran pemilu) tidak serta merta dihentikan. Tapi tetap kita lakukan sesuai mekanisme PerBawaslu No. 7/2022,” kata Ketua Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto.

Diketahui, dalam kasus itu Hafidz menyebut salah satu Komisioner KPU. Komisioner tersebut telah diperiksa Bawaslu. Selain itu belum lama ini Bawaslu juga memeriksa 25 PPK di Wonogiri terkait kasus tersebut.

Menanggapi hal itu, Joko menuturkan dimungkinkan kasus itu akan dilanjutkan dengan orang-orang yang sudah diperiksa Bawaslu.

“Ya kalau memang itu nanti ada (orang lain yang diduga melakukan pelanggaran pemilu) dari hasil klarifikasi muncul seperti itu berarti bisa (kasus dilanjutkan),” kata Joko.

Pasca meninggalnya Hafidz, kata dia, saat ini pihaknya belum akan menggelar pertemuan dengan Gakkumdu.

“Kita masih klarifikasi ahli dulu saat ini,” kata Joko.

Diketahui, Hafidz tersandung kasus dugaan tindak pemilu. Kasus itu terbongkar saat polisi menangkapnya atas kepemilikan ganja.

Dalam penangkapan itu, polisi menemukan uang tunai di 54 amplop dengan total Rp 136 juta. Selain itu ada 200 pieces kaos berwarna putih bergambar paslon capres nomor urut 03.

Pada saat konfrensi pers di Mapolres Wonogiri 12 Februari 2024, Hafidz mengaku menderita hipertiroid sejak 2019 lalu. Efeknya suaranya menjadi bindeng, sulit tidur dan emosinya kerap tidak terkontrol.

Related Posts

Leave a Comment