Wonogiri-kabarwonogiri.com-Langkah Haji Tarso yang nekat memilih mengambil formulir pendaftaran calon bupati di Partai Gerindra pada Jumat (17/5) menjadi sorotan Fraksi PDI Perjuangan Wonogiri.Kebijakan politisi gaek itu dinilai kurang beretika.
“Sebagai kader partai, dia harus menyadari bahwa tanpa ada rekomendasi dari partai, tak mungkin dia bisa mencalonkan sebagai anggota dewan. Begitu juga seharusnya dengan Tarso.Pak Tarso tiga kali jadi anggota dewan, artinya tiga kali dapat rekomendasi dari partai,” kata Sekretaris Fraksi PDIPerjuangan Wonogiri Suprianto,Sabtu (18/5).
Suprianto mengatakan,Tarso lahir dan dibesarkan didalam asuhan partai.Tanpa rekomendasi dari partai, dia dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri lain tak mungkin bisa duduk di DPRD Wonogiri.
“Saat ada celah dari partai lain untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi, kemudian kita meloncat ke partai lain, bagi kami Fraksi PDI Perjuangan, dia (Tarso) berpolitik tidak dengan etika politik. Namun berpolitik untuk mengejar kekuasaan,” paparnya.
Pihaknya juga menyebut bahwa Tarso telah menghianati fraksi dan partai yang membesarkan namanya.Pernyataan sikap fraksi dinilai sebagai bentuk deklarasi akan pengkhianatan pengusaha janggelan Kecamatan Bulukerto(Tarso) itu.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri Gimanto mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkanmya Tarso telah menyampaikan akan mengundurkan diri dari PDI Perjuangan. Namun, waktunya belum jelas.
“Sikap fraksi ya monggo. Pak Tarso melanggar disiplin partai dan melanggar etika.
Fraksi kami akan menunggu kapan Tarso akan mengundurkan diri secara resmi. Sebab, selain anggota partai, Tarso itu kan juga anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri,” pungkasnya.