Wonogiri-kabarwonogiri.com-Pengurus konsorsium TransJateng Solo-Wonogiri buka suara terkait pengakuan pelaku pelemparan batu. Sebelumnya pelaku menyebut jika aksinya dilakukan karena bus ugal-ugalan.
Saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri Selasa (31/12/2024), pelaku bernama Agus Sunarto (48) menyebut motifnya melempar batu ke bus karena emosi. Emosi itu muncul merasa bus itu ugal-ugalan dan memempetnya di sekitar Kantor Bupati Sukoharjo.
Pengurus konsorsium TransJateng Solo-Wonogiri, Suprapto, mengatakan pihaknya juga sudah mengetahui motif pelaku. Jika memang pelaku berniat menegur, seharusnya bisa dilakukan di halte yang tak jauh dari lokasi pemepetan, sebab bus TransJateng pasti berhenti di halte.
“Kalau marah-marah kan mestinya di dekat itu ada halte besar, itu kan (bisa) divalidasi, berhentinya di halte lama, mestinya kan kalau mau menegur disitu, tidak main hakim sendiri,” kata dia Rabu (1/1/2025).
Suprapto menyayangkan aksi yang dilakukan pelaku. Ia memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari pengemudi memepet pelaku di jalan raya.
Terlebih, menurutnya di jalan raya juga banyak kendaraan lain. Tidak jarang juga banyak pengendara yang berhenti mendadak sehingga membuat kendaraan lain harus menghindar.
“Tidak nyenggol, tidak. Tidak ada kesengajaan dari pramudi. Sama sekali tidak ada kesengajaan, saya jamin,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap menjadikan insiden itu sebagai bahan evaluasi. Suprapto menyebut ada kegiatan evaluasi rutin yang dilakukan kepada pramudi dan pramujasa maupun karyawan lainnya.
Selain evaluasi, sering juga dilakukan briefing kepada para karyawan termasuk pramudi. Disitu, ditekankan para karyawan bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Kemarin sudah baik, sesuai SOP, tidak ada yang dilanggar. Batas kecpatan maksimal 60 km/jam itu sama sekali tidak dilanggar,” tandasnya.